Mengunjungi Kalimantan di kala musim buah adalah sebuah anugerah yang tiada tara. Apalagi jika anda bersedia untuk masuk hutan. Kita akan dimanjakan oleh alam dengan berbagai macam buah yang tak bisa kita dapatkan di pasar, apalagi di supermarket. Bulan November sampai Maret adalah bulan yang cocok untuk berburu buah hutan Kalimantan Timur.
1. Buah Wanyi
Buah wanyi ini dagingnya bewarna putih
rasanya manis keasam-asaman dan berbau sangat tajam. buahnya lonjong
seperti mangga, ukurannya lebih besar dari buah mangga.
ada yang bahanya darai wanyi ini, yaitu Getah pohonnya, jika kita terkena getahnya efeknya gatal-gatal.
Buah wanyi hidup di hutan kalimantan, dan paling banyak terdapat di Kaltim, sayang buah ini susah sekali di temui apa lagi daerah di kota-kota,.kalau pun ada palingan cuma 1 pohon saja yang masih hidup.
tapi kalau di dalam hutan mungkin masih banyak di temui,.sangking langkanya aku nanama bijinya Alhamdulillah umurnya udah 1 tahun,.hehee
2.Buah Ihau
Buah wanyi hidup di hutan kalimantan, dan paling banyak terdapat di Kaltim, sayang buah ini susah sekali di temui apa lagi daerah di kota-kota,.kalau pun ada palingan cuma 1 pohon saja yang masih hidup.
tapi kalau di dalam hutan mungkin masih banyak di temui,.sangking langkanya aku nanama bijinya Alhamdulillah umurnya udah 1 tahun,.hehee
2.Buah Ihau
Buah yang satu ini dikenal dengan beberapa
nama sebutan. Ada yang menyebutnya Ihau, masyarakat Tanjungselor
Kabupaen Bulungan menyebutnya Mata Kucing karena isi buah dan bijinya
mirip dengan mata kucing yang bersinar, sedangkan masyarakat Dayak
Kenyah di Tering Kabupaten Kutai Barat menyebutnya Duku.
Buah Ihau merupakan buah asli Kalimantan
Timur (dan mungkin juga ada di hutan-hutan wilayah Kalimantan lainnya
termasuk di hutan Malaysa dan Brunai Darussalam). Bentuknya bundar
sebesar kelereng dengan daging buah mirip klengkeng dengan rasa manis
yang juga menyerupai rasa buah klengkeng. Tak heran sebagian
masyarakat kota menyebutnya sebagai buah Klengkeng asli Kalimantan.
Layaknya pohon-pohon yang tumbuh dihutan
Kalimantan, pohon ihau memiliki batang yang besar dan kokoh serta
menjulang tinggi. Memiliki dua jenis warna, yaitu berwarna kuning
kecoklatan dan ada juga yang berwarna hijau, menjadikan ihau atau si
mata kucing ini sebagai santapan lezat para monyet, burung enggang
dan satwa lainnya.
Pada musim buah kali ini (Desember-Pebruari)
buah Ihau masih dapat ditemukan dipasar-pasar tradisional di
pedalaman Mahakam. Namun kali ini buah Ihau juga dapat ditemukan di
penjual buah pinggir jalan di Samarinda. Ketika ditanya asal buah,
penjual menjawab asalnya bukan lagi dari pedalaman Mahakam yang
memikili hutan-hutan yang lebat, namun buah ihau telah dikebunkan
oleh petani di pinggiran kota Samarinda, tepatnya di Desa Lempake
Kecamatan Samarinda Utara.
Jika dahulu orang menjual buah ihau dengan takaran bekas kaleng susu
ukuran kecil, kini buah ihau dijual dengan takaran kilogram layaknya
buah-buah lainnya. Harga satu kilo gram yang ditawarkan pedagang
buah berkisar antara Rp.15.000 hingga Rp. 20.000. Harga ini cukup
pantas jika bersaing dengan buah klengkeng impor apalagi mengingat
sudah langkanya buah ini.
3.Buah Rambai
3.Buah Rambai
Musim buah Rambai ini setahun sekali ini. Buah rambai berasa manis-manis masam, dengan buah yang berisi 2-4 juring. Buah ini hampir mirip dengan langsat / Duku, yang membedakanyaRambai menyebar dari Indomalesia ke arah Pasifik Barat. Biasanya kemunculan buah rambai ini merupakan tanda bahwa musim buah akan segera berakhir.
4. Buah Kapul
Buah Kapul sungguh sangat mirip dengan buah mangis. Hanya kulitnya persis seperti kulit kayu. Beda lainnya adalah pada ujung buah tidak terdapat bentuk bintang, sedangkan di pangkal tangkainya tidak terdapat mahkota. Buahnya ada dua jenis Kapul berdaging putih dan kapul berdaging kuning.
Buah kapul berdaging kuning
Kapul berdaging putih
Jika manggis setiap buahnya terdiri atas lima biji, kapul hanya terdiri dari empat buah saja. Warna daging buah putih. Ada juga kapul yang daging buahnya kuning. Rasanya? Persis rasa manggis.
5. Buah Keledang
Buah Keledang termasuk buah langka bumi
Kalimantan. Bentuknya persis nangka. Demikianpun daging-bu. Hanya
ukurannya mini. keledang merupakan buah yang mulai terlupakan seiring
dengan habisnya hutan-hutan alami. Pohonnya dapat menjulang tinggi
mencapai 30 meter dan berdaun lebar dan sedikit berbulu. Pohon keledang
dapat berbuah sejak 5 tahun setelah tanam. Tumbuh diberbagai jenis
tanah dan umumnya dihutan tropis dan penuh dengan humus.
Buah Keledang (Artocarpus lancifolius Roxb) termasuk Famili Moraceae (suku nangka-nangkaan). Kerabat dekatnya buah Mentawa, Kluwih, Pintau, Cempedak, Sukun, Selanking, Benda, dan Nangka.
Buah Keledang rasanya manis dan daging buahnya terpisah dari bijinya seperti nangka. Sensasi rasanya merupakan campuran antara nangka dan manggis. Warna kulit buahnya jingga kemerahan dan bentuk buahnya seperti cempedak. Buah keledang termasuk salah satu buah buahan eksotis hutan Kalimantan (Borneo) yg tumbuh merata di seluruh daratan pulau ini.
Bersyukur, ketika musim buah pada Desember ini di Kota Samarinda, masih banyak penjaja buah dipinggir jalan yang menjualnya. Buah sebesar genggaman tangan orang dewasa dijual dengan harga Rp. 2500 per buahnya. Sungguh harga yang murah untuk buah yang sudah jarang ditemukan ini.
Pelestarian Pohon Keledang belum mendapat perhatian, begitupun dengan buah buah eksotis hutan Kalimantan lainnya. Padahal potensi tumbuhnya sangat mudah dengan perbanyakan melalui biji yang disemai.
Jika buah nangka harus dibuka dengan pisau, buah keledang cukup diputar saja. Setelah diputar, buah akan terbuka. Selanjutnya, biji-biji ranum berwarna orange yang terpisah dari kulit buah segera tampak dan menantang kita untuk menikmatinya.
Rasanya sangat nikmat. Jika nangka dan cempedak berbau, keledang sama sekali tidak. Sehingga mereka yang tidak suka buah yang beraroma pasti akan menyukai keledang.
6.Buah Tarap
Buah tarap mirip sekali dengan buah sukun. Kulitnya bagaikan karet yang ditata rapi. Jika kita raba, kulitnya akan menempel ke telapak tangan, seperti kaki cicak. Buah tarap adalah sumber energi. Sebab rasanya sangat manis. Segera setelah kita memakannya, maka energi kita akan segera pulih.
7 Buah Bemotong
Buah bemotong menggerombol di pangkal batang, tepat diatas tanah. Warnanya merah segar. Namun segera akan berubah kecoklatan begitu kita kutip dari pohonnya. Buah yang ukurannya seujung balpoin ini tersusun dalam tandan.
Warna daging buahnya ungu atau putih. Rasanya manis. Ada biji kecil ditengahnya. Saat menikmati, kita bisa telan saja biji kecil ini, seperti saat kita makan manggis.
8. Buah Maritam
Buah Maritam, buah jenis rambutan tapi tidak berbulu, Rasa manis dan daginya sama seperti rambutan
9. Buah Asam putar
Buah Asam putar, disebut juga asam pulasan, jenis mangga unik ada di pedalaman Kalimantan, karena bijinya bisa dilepas dengan cara buahnya diputar.
10. Buah Lahung
Buah lahung, buah lahung, buah jenis durian dengan kulit bewarna merah dan daginya warna kuning
11. Buah Durian Merah
Durian merah ini rasanya sama seperti durian umumnya, yang membedakan hanya ukurannya lebih kecil dan dagingnya bewarna merah
12. Buah Rumbia
Sebenarnya masih banyak lagi buah-buah pedalaman kalimantan, contohnya di bawah ini
13.Buah gitaan
14. Buah Binjai
15. Buah mundar
16. Buah Bangkinang
17. Buah apel banjar
18. Buah kasturi
19.Buah Karatongan
20.Buah Ramania
21. Buah Nam-nam
22. Buah Mangga Kuweni
23. Buah kepayang
buah kepayang, kita hanya kenal mabuk kepayang, tetapi tidak tahu kepayang itu apa, nah kepayang itu adalah buah, dari biji buah ini ada isi setelah melalui proses pengolahan, maka isi dalam biji buah ini bisa dimakan, hingga keenakan, sampai sampai lupa pekerjaan lain karena mabuk keenakan makan kepayang ini.
24. Buah Jinalun
25. Mangga kecil
Mangga kecil yang disebut hasam hurang atau mangga sapat
Demikinlah Buah-buahan dari pedalaman Kalimantan yang sangat jarang kita temui di jaman sekarang ini.
(Sumber: sudimampir.blogspotcom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar