Lembah Anai di Padang Panjang
|
Cagar Alam Lembah Anai merupakan salah satu kawasan hutan lindung yang terdapat di Sumatra Barat. Kawasan ini memiliki hamparan hutan hujan tropik yang lebat dengan aneka ragam jenis flora dan fauna. Hutan yang terletak di jalan raya menghubungkan Kota Padang—Bukittinggi ini, ditetapkan sebagai kawasan konservasi cagar alam semenjak pemerintahan Kolonial Belanda. Hal ini dapat diketahui melalui surat keputusan No. 25 Stbl No. 756 yang
dikeluarkan pada tanggal 18 Desember 1922 oleh pemerintah Hindia
Belanda. Saat itu, kawasan yang ditetapkan sebagai cagar alam mencakup
areal seluas 221 ha dan masih dipertahankan hingga sekarang. Walaupun
penetapan hutan Lembah Anai menjadi kawasan cagar alam sudah cukup lama,
tetapi keberadaannya bisa dibilang kurang dikenal. Hal ini disebabkan,
kurangnya sosialisasi dan promosi yang dilakukan oleh pemerintah daerah
Kabupaten Tanah Datar. Di samping itu, daya tari obyek wisata Air Terjun
Lembah Anai lebih banyak dikenal dari pada Cagar Alam Lembah Anai.
Hutan Lembah Anai berfungsi untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem alam agar tidak rusak dan tercemar. Lebatnya Hutan Lembah Anai berguna sebagai penjaga kestabilan iklim mikro, memasok produksi oksigen, dan menyerap CO2. Oleh sebab itu, keberadaan kawasan Cagar Alam Lembah Anai bisa menjadi paru-paru alam untuk sirkulasi udara di Provinsi Sumatra Barat.
Banyak keistimewaan yang terdapat di dalam Cagar Alam Lembah Anai, mulai dari keindahan alam hingga kekayaan flora dan fauna langka. Keindahan alam yang dapat disaksikan, yaitu tiga air terjun dan satu telaga yang airnya berwarna kebiru-biruan. Ketiga air terjun tersebut terletak di bagian barat Cagar Alam Lembah Anai. Salah satu di antaranya terletak di pinggir jalan
yang sering dikenal dengan Air Terjun Lembah Anai. Sementara dua air
terjun lainnya tertutup oleh lebatnya hutan, sehingga belum banyak
dikenal oleh masyarakat luas. Bagi para wisatawan yang ingin menyaksikan
dua air terjun tersebut dapat menempuh perjalanan sekitar 15 menit dari
lokasi Air Terjun Lembah Anai. Para pelancong yang penasaran dengan
keindahan panorama telaga juga dapat menyaksikannya dengan menempuh
perjalanan sekitar 15 menit dari tepi jalan raya.
Di
dalam rindangnya hutan terdapat beberapa tanaman langka yang sekaligus
menjadi daya tarik dari Cagar Alam Lembah Anai, salah satunya adalah bunga bangkai (amorphyphalus titanum). Bunga
bangkai ini tumbuh subur di tengah hutan. Selain bunga bangkai ada juga
beberapa tumbuhan kayu yang menjadi daya tarik kawasan cagar alam ini,
di antaranya cangar, sapek, madang siapi-api (litsea adinantera), cubadak/cempedak air (artocarpus sp), madang babulu (gironniera nervosa), dan lain-lain.
Ada pula hewan langka yang hampir punah, di antaranya harimau sumatra (phantera tigris sumatrensis), rusa (cervius timorensis), siamang (hylobates syndactylus), kera ekor panjang (macaca fascicu- laris), beruk (macaca nemestrena), trenggiling (manis java- nica), kancil (tragulus sp), tapir, dan biawak. Hewan yang sering dijumpai oleh wisatawan ketika melewati kawasan ini, adalah kera ekor panjang, siamang,
dan beruk. Ketiga hewan ini selalu bergerak untuk mencari buah-buahan
yang terdapat di kawasan hutan hingga ke pinggir jalan raya. Sementara
itu, untuk melihat hewan yang lain diperlukan tenaga pendamping yang
mengantar pengunjung langsung ke tempat hewan tersebut biasa bermain dan
mencari makan.
Selain hewan-hewan tersebut, Cagar Alam Lembah Anai juga dihuni oleh aneka burung, seperti elang (accipitriade sp), burung balam (bolumbidae), burung punai, dan burung puyuh.
Burung elang biasanya hidup di atas pohon tinggi. Apabila beruntung,
wisatawan dapat melihatnya ketika burung tersebut terbang mengelilingi
hutan untuk mencari mangsa.
Kawasan Hutan Cagar Alam Lembah Anai ini merupakan rumah bagi berbagai macam kupu-kupu (troides neo miranda). Hasil
penelitian beberapa mahasiswa Universitas Andalas (UNAND) Padang
meneyebutkan, di sekitar Cagar Alam Lembah Anai terdapat sekitar 60 jenis populasi kupu-kupu. Aneka kupu-kupu tersebut selalu menghiasi hutan di kala pagi menjelang siang dengan warna-warni yang menawan.
Sumber: Berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar