Bertambah
parahnya deforestasi yang terjadi di Taman Nasional Tesso Nilo di Riau
yang menjadi habitat bagi Gajah dan Harimau Sumatra, membuat berbagai
pihak mendesak Kementrian Kehutanan untuk malukukan evaluasi terhadap
kinerja WWF. Dirjen PHKA, Darori, menyebutkan jika kinerjanya buruk dan
tidak bermanfaat, maka kerjasama dengan organisasi tersebut akan
diputus.
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kehutanan siap mengevaluasi
kinerja WWF Indonesia sebagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang
menjadi mitra pemerintah dalam mengelola Taman Nasional Tesso Nilo di
Riau.
Menurut Direktur Jenderal
Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan, Darori,
pemerintah melakukan evaluasi kinerja secara berkala terhadap LSM mitra
dan menghentikan kerja sama kalau menurut hasil evaluasi kinerja mereka
buruk.
"Evaluasi tersebut juga berlaku bagi WWF yang menjadi mitra
kolaboratif Kemenhut dalam pengelolaan Taman Nasional Tesso Nilo Riau.
Pasti akan dievaluasi. Akan kami lihat bagaimana anggarannya dan
realisasinya di lapangan," katanya.
"Kalau memang tidak menguntungkan, bisa kami putus kerja samanya,"
katanya menanggapi desakan berbagai pihak untuk mengevaluasi kinerja WWF
dalam pengelolaan Taman Nasional Tesso Nilo.
Ia menambahkan, Kementerian Kehutanan pernah memutus kerja sama
dengan The Nature Conservation (TNC) dalam pengelolaan Taman Nasional
Komodo karena menurut hasil evaluasi kemitraan itu tak berdampak nyata
pada peningkatan tata kelola taman nasional.
Desakan untuk mengevaluasi kinerja WWF muncul karena deforestasi Taman Nasional Tesso Nilo bertambah parah.
Menurut analisis citra landsat, dalam kurun satu dekade terakhir,
setidaknya 46.960 hektare hutan kaya karbon dan rumah bagi satwa
eksotis, gajah dan harimau Sumatera di taman nasional itu sudah rusak.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.255/Menhut-II/2004, luas taman nasional itu awalnya hanya 38.576 hektare.
Atas inisiatif WWF, Taman Nasional Tesso Nilo diperluas menjadi
83.068 hektare dengan memasukan areal hutan produksi terbatas yang
berada di sisinya.
Tahun 2000 luas hutan di Taman Nasional Tesso Nilo dan hutan produksi
terbatas yang kemudian dijadikan areal perluasan masih mencapai 75.335
hektare, namun pada 2012 luas hutan tinggal 28.375 hektare.
Sumber:
Antara News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar