Baru-baru
ini dilakukan penghijauan terhadap lahan kritis di lereng Merapi akibat
erupsi pada tahun 2010. Bupati Sleman mengajak semua pihak yang
melakukan penghijauan agar tidak hanya member bibit dan menanam, tetapi
juga membantu perawatannya.
Hutan rakyat di kawasan Gunung Merapi yang
sudah ditanami seluas 300 hektare dari 840 hektare yang mengalami
kerusakan akibat bencana erupsi pada akhir 2010.
"Bencana
erupsi tersebut juga menyebabkan kerusakan 1.000 hektare lebih kawasan
Taman Nasional Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY)," kata Bupati Sleman Sri Purnomo, Kamis.
Bupati Sleman mengatakan hal tersebut pada acara penanaman 1.000
pohon dalam rangka kegiatan "Oil and Gas Intellectual Parade (OGIP) 2013
yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan UPN Veteran
Yogyakarta di Bumi Perkemahan Desa Wisata Garongan, Kecamatan Turi,
Sleman.
Menurut dia, di wilayah Kabupaten Sleman saat ini juga terdapat 1.000
hektar lebih lahan kritis dan sangat kritis. Sedangkan 57.000 hektar
lebih adalah lahan yang berpotensi kritis.
"Gerakan menanam pohon juga senantiasa kami lakukan dan galakkan,
khususnya di lokasi lahan kritis. Ini sebagai upaya untuk menghijaukan
kembali lereng Merapi, dan kami telah berupaya untuk menanam kembali,"
katanya.
Ia mengatakan upaya tersebut selama ini juga mendapat dukungan dari
berbagai pihak, baik masyarakat setempat maupun para donator.
"Kepada masyarakat yang membantu, kami selalu meminta agar tidak
hanya memberikan bantuan bibit dan penanamannya, tetapi juga bertanggung
jawab dalam perawatannya, sehingga penghijauan dan pelestarian hutan
benar-benar berhasil tumbuh dan berkembang," katanya.
Sri Purnomo mengatakan Pemkab Sleman senantiasa menggalakkan gerakan
penghijauan di lereng Merapi maupun di pekarangan rumah warga untuk
mengurangi dampak pemanasan global, meningkatkan penyerapan gas polutan
yang berbahaya bagi manusia, mencegah banjir, dan tanah longsor.
"Terlebih lagi di Kabupaten Sleman juga masih terdapat lahan kritis
seluas 1.528, 25 hektare, diantaranya di Prambanan seluas 141,2 hektare,
dan di Cangkringan seluas 973,10 hektare," katanya.
Ia mengatakan Pemkab Sleman juga senantiasa memberikan motivasi dan
fasilitasi kepada masyarakat melalui sosialisasi pengelolaan lingkungan
maupun pemberian bantuan stimulan.
"Bantuan stimulan yang telah diberikan antara lain memberikan bantuan
berupa alat bor biopori, bantuan SPAH, bantuan bibit tanaman untuk
penghijauan, IPAL Komunal, biogas, sarana prasarana pengelolaan sampah,
serta bantuan energi surya," katanya.
Sumber:
Antara News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar