Mengingat
keberhasilan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di kawasan
konservasi dan hutan lindung di Bengkulu, BPDAS akan bekerja sama dengan
TNI. Selain itu target ditambah 1000 hektar dari tahun sebelumnya.
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Ketahun Bengkulu menargetkan merehabilitasi kawasan hutan dan lahan
seluas 6.000 hektare, sedangkan tahun sebelumnya hanya 5.000 hektare.
"Lokasi
Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) itu berlokasi pada kawasan
konservasi 5.000 hektare dan dalam hutan lindung 1.000 hektare," kata
Kepala BPDAS Ketahun Bengkulu Sumarsono, di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan, program RHL itu setiap tahun terus ditingkatkan
mengingat kawasan konservasi dan hutan lindung di Bengkulu sebagian
besar sudah rusak.
Program tersebut, tetap kerja sama dengan TNI karena tahun 2012
realisasi di lapangan sebagian besar tercapai, baik dalam luas areal
tanam maupun tingkat kehidupan tanaman terjamin.
Bila RHL itu dilakukan pihak swasta seperti sebelum 2012 hasilnya
sangat minim terlebih tingkat kehidupan tanaman dan luas kawasan yang
ditanami, ujarnya.
Pada 2013 pihaknya tetap kerja sama dengan TNI, mengingat kawasan
hutan konservasi dan hutan lindung pada daerah aliran sungai rusak
berat, sehingga pada saat musim penghujan terjadi banjir bandang.
Lokasi RHL itu hingga saat ini masih dalam proses, sedangkan tahun
sebelumnya berada di Bengkulu Utara, Kabupaten Seluma dan di Kabupaten
Lebong.
"Kita tetap akan memprioritaskan kawasan daerah aliran sungai karena
saat ini sudah berubah fungsi dari kawasan hutan menjadi areal
perkebunan masyarakat," ujarnya.
Kabid Rehabilitasi BPDAS Bengkulu Kuliahadi mengatakan, pihaknya juga
tahun ini memprogramkan pembuatan kebun bibit rakyat (KBR) sebanyak 300
kelompok.
Selain itu juga melakukan program Bantuan sosial (Bansos) sebanyak 30
lokasi, terutama daerah kawasan hutan produksi tetap dan pada Areal
Peruntukan Lain (APL), ujarnya.
Sumber:
Antara News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar