Pemprov
Sultra melibatkan masyarakat untuk melakukan penghijauan di kawasan
hutan Warangga yang kritis akibat pembalakan liar. Reboisasi tersebut
bertujuan untuk mengembalikan fungsi hutan Warangga sebagai penyangga
sumber air di daerah sekitar kawasan tersebut.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara
(Sultra) menghijaukan lahan seluas 200 hektare untuk dijadikan
perkebunan tanaman produktif dengan melibatkan warga setempat, kata
Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Muna Abd Haris di Kendari, Kamis.
Ia mengatakan, 88 ribu pohon jenis kemiri, beringin, sukun, durian dan trembesi bantuan dari pemerintah pusat, sudah ditanam.
"Bibitnya sudah siap tanam sejak beberapa bulan lalu tetapi
disesuaikan dengan kondisi cuaca. Penanaman sudah dilakukan karena sudah
musim hujan," kata Haris.
Secara teknis, pelibatan warga dalam kegiatan penghijauan kawasan
Warangga yang sudah kritis dibagi dalam tiga kelompok masyarakat dari
Patu Patu, Warangga dan Jalan Pendidikan.
"Lokasi penanaman ditingkatkan dari luasan kawasan Warangga 130
hektare menjadi 200 hektare karena bibit yang tersedia sebanyak 88 ribu
pohon," katanya.
Perambahan kawasan Hutan Warangga sebagai penyangga sumber air di
daerah tersebut mendapat perhatian dari berbagai kalangan, termasuk dari
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra.
"Kawasan Hutan Warangga sebagai penyangga ketersediaan sumber air
pada Sungai Jompi, Sungai Laende dan Sungai Lambalano harus dilindungi
dari aktivitas oknum tidak bertanggungjawab," kata anggota DPRD Sultra
La Nika.
"Kawasan seluas 130 hektare sudah dalam kondisi rusak. Syukurlah
sudah dihijaukan kembali sehingga ancaman Kota Raha kehilangan air tidak
menjadi kenyataan," katanya.
Data Dinas Kehutanan Kabupaten Muna menyebutkan, sebanyak 104
perambah dari Kelurahan Watuputih dan Bangkali sudah teridentifikasi.
Yang belum terungkap adalah perambah dari Jalan Pendidikan Kota Raha
yang dicurigai melibatkan oknum PNS," katanya.
Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat Kabupaten Muna untuk
bersama-sama peduli terhadap keberadaan hutan karena luasnya terus
menyusut atau tersisa 94.073 hektare dari 107.119 hektare.
Sumber:
Antara News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar