Di Indonesia dikenal ada beberapa tipe ekosistem, diantaranya ekosistem hutan hujan tropis. Berdasarkan atas faktor lingkungan yang memiliki pengaruh dominan terhadap bentuk susunan komunitas atau ekosistem hutan, maka ekosistem hutan dikelompokan ke dalam dua formasi yaitu formasi klimatis dan formasi edafis. Ekosistem hutan hujan tropis merupakan tipe ekosistem hutan yang terbentuk karena pengaruh faktor formasi klimatis yaitu formasi hutan yang dalam pembentukannya sangat dipengaruhi oleh unsure-unsur iklim seperti temperature, kelembaban udara, intensitas cahaya, dan angin (Indriyanto, 2006).
Dari beberapa sumber yang dikutip oleh Indriyanto (2006), pada dasarnya dapat diuraikan beberapa ciri ekosistem hutan hujan tropis, yaitu:
- Hutan hujan tropis terbentuk oleh vegetasi klimaks pada daerah dengan curah hujan 2.000 – 4.000 mm/tahun dengan tingkat kelembaban yang tinggi yaitu rata-rata 80%
- Hutan hujan tropis terdapat pada wilayah yang memiliki tipe iklim A dan B atau pada daerah yang terlalu basah.
- Tegakan hutan tropis didominasi oleh pepohonan yang selalu hijau dengan tingkat keragaman yang tinggi dan membentuk lapisan tajuk yang berlapis-lapis dan rapat.
- Adanya tumbuhan yang memanjat, menggantung, dan menempel pada dahan-dahan pohon seperti rotan, anggrek dan paku-pakuan.
- Adanya komunitas tanaman toleran dan intoleran dengan faktor pembatas cahaya.
- Hutan Hujan tropis memiliki kecepatan daur ulang yang sangat tinggi sehingga kaya unsure hara.
Menurut Santoso (1996); Direktorat Jenderal Kehutanan (1976) dalam Indriyanto (2006) menyebutkan bahwa hutan hujan tropis dibedakan menjadi tiga zona atau wilayah berdasarkan ketinggian tempat dari permukaan laut, yaitu:
- Zona 1 dinamakan hutan hujan tropis bawah, karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 0-1.000 mdpl.
- Zona 2 dinamakan hutan hujan tropis tengah, karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 1.000-3.300 mdpl.
- Zona 3 dinamakan hutan hujan tropis atas, karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 3.300-4.100 mdpl.
Referensi :
Indriyanto, 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar